Nanti
https://www.pixelstalk.net/clock-wallpaper-hd-collection/ |
Ia berdebu,
Telah lama di situ,
Membusuk, membiru.
Seiring waktu,
tiada yang baru.
Ia tak hidup,
tak mati.
Hanya redup,
tetapi tetap berdiri.
Menggenggam hati.
Ia tetap disana,
menyisakan bayang.
Menodai senja,
yang dulu disayang,
mulai remang.
Dulu, ia menguatkan.
Sekarang, ia meluluh-lantahkan.
Diam,
menghantui.
Kelam,
menemani.
Tak kah lebih baik,
jika disudahi?
Tetapi tidak.
Jangan juga pergi.
Saya masih butuh.
Beberapa tahun lagi,
Sampai benar-benar keruh
di dalam sini.
Barulah.
Kau bisa pergi.
Komentar
Posting Komentar